Allah s.w.t berfirman , "wahai dunia! Berkhidmatlah kepada orang yang telah berkhidmat kepada-Ku, dan perbudaklah orang yang mengabdi kepadamu."(HR.Al-qudla'i dari ibnu Mas'ud r.a) Dari hadist qudsi di atas Allah berfirman kepada dunia dan memanggil dengan menempatkanya sebagai makhluk yang berakal. Diperintahkan dunia agar berkhidmat (melayani) dan meladeni orang yang tidak melalaikan Allah dan senantiasa berkhidmat kepada Allah, bersungguh-sungguh beribadah kepada-Nya ,mempergunakan dunia,menjauhi larangan-Nya, menggiatkan diri untuk ta'at kepada-Nya, baik yang berhubungan dengan Khaliq maupun amalan yang bertalian dengan kepentingan masyarakatnya seperti amar ma'ruf nahi munkar. Bilamana kita betul-betul berkhidmat kepada Allah s.w.t maka dunia atau alam ini pasti berkhidmat kepada kita. Kalau kita petani, sawah ladang atau hasil buminya akan subur melimpah dan mudah rizkinya. Kalau kita pedagang ,akan mudah peruntunganya, mudah dapat kemajuan dalam perusahaan dan mudah mendapat rizki yang halal. orang yang berkhidmat kepada Allah ,senantiasa akan menikmati sehat badan,ketenangan hidup, menikmati kebahagiaan dan kesejahteraan rumah tangga dan lain-lain.Meskipun hidupnya sederhana,akan tetapi hidup dan kehidupannya itu benar mendapat dukungan dan pelayanan dari seluruh kehidupan dunia. Allah s.w.t berfirman, artinya :"Tidakkah kalian perhatikan bahwa Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) kalian apa yang ada di langit dan bumi dan menyempurnakan untuk kalian ni'mat-Nya lahir dan batin .... "(Q.S luqman :20) Namun bukan berarti kita hanya memikirkan kehidupan dunia semata, karena tujuan hakiki kita adalah akhirat sehingga kita yang bijak akan tersadar bahwa mana yang harus kita pentingkan, semakin kedepan maka semakin dekatlah kematian kita. Allah s.w.t berfirman ,artinya :"Dan usahakanlah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (untuk kebahagiaan) akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaiman Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah berusaha berbuat kerusakan di (muka) bumi. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."(Q.S al-qashash : 77) Keseimbangan hidup ini sangat tergantung pada niat hati, apakah akan menggunakan dunia ini sebagai jembatan bagi kehidupan di alam akhirat ataukah hanya untuk menghambakan diri pada dunia. Sebagian hadits-hadist nabi s.a.w mengenai urusan dunia, adalah sebagai berikut : "sesungguhnya Allah menjaga dan membatasi hamba-Nya yang Mu'min dari dunia walaupun ia senang kepadanya, sebagaimana kalian menjaga dan membatasi orang sakit dari makanan dan minuman tertentu."(H.R. Hakim) "Ada yang berseru (malaikat):'biarkanlah dunia itu untuk penggemarnya,biarkanlah dunia itu untuk penggemarnya, biarkanlah dunia untuk penggemarnya! Barangsiapa yang mengambil dunia melebihi keperluannya,niscaya ia akan menemui ajalnya dalam keadaan tidak sadar."(H.R. Bazzar) Allah berfirman,"Wahai dunia jadikanlah engkau sangat pahit kepada wali-wali-Ku dan janganlah engkau menampakkan kemanisan mu kepada mereka untuk menggoda mereka."(H.R. Qudla'i-dari ibnu mas'ud r.a) Published by : syiar muslim media (syiar-muslim.Mywapblog.Com) source : kitab hadits qudsi (oleh K.H.M ali usman- H.A.A Dahlan- Prof.Dr.H.M.D. Dahlan)